INSPIRASI IAIN PURWOKERTO UNTUK MEMBENTUK KAMPUNG BILINGUAL DI KEBON BAYEM

Kamis, 26 Mei 2016 IAIN Purwokerto menghadirkan Abdul Malik sebagai Keynote Speaker dari Kampung Inggris, Pare Kediri Jawa Timur sebagai narasumber dalam kegiatan rintisan Kampung Bilingual di Kebon Bayem Kelurahan Purwanegara Kecamatan Purwokerto Utara. Hadir dalam kegiatan tersebut Rektor dan seluruh Wakil Rektor IAIN Purwokerto, Dekan dan Wakil Dekan serta pejabat struktural lainnya di lingkungan IAIN Purwokerto. Tidak ketinggalan pula Camat Purwokerto Utara, Lurah Purwanegara dan ketua RT setempat turut mengikuti kegiatan tersebut.

Rencana membentuk kampung bilingual sejatinya sudah lama menginspirasi kami, kata Rektor. Bahkan belum lama ini sudah kami launching-kan Kebon Bayem sebagai Kampung Bilingual. Namun kami masih berikhtiar untuk mencari formula yang tepat, seperti halnya yang sudah berjalan adalah dengan menggandeng Pon Pes Modern El Fira yang notebene berada di kampung Kebon Bayem.

Abdul Malik menuturkan bahwa untuk membuat Bahasa Inggris dan Arab sebagai kultur di kampung tersebut, maka perlu dibuat nilai kemanfaatan baik secara, materi, ekonomi maupun dampak sosial dapat dirasakan oleh masyarakat sekitar. Ada treatment apa, dan manfaat apa, serta untuk siapa ketika kampung ini akan menjadi kampung bilingual?, imbuhnya.

Dikatakan oleh salah satu ustadz di PPM El Fira Mawi Khusni Albar, ada beberapa langkah yang sudah dilakukan oleh kami, seperti Membudayakan antar santri untuk berkomunikasi dengan dua bahasa yaitu inggris dan arab setiap hari, setiap minggu kami juga mengadakan weekly meeting program, bahkan sudah menggandeng masyarakat sekitar untuk belajar bahasa inggris dan arab di tempat-tempat belajar masyarakat baik perumahan maupun masjid.

Agus Sunaryo, Kepala Pusat Pengabdian Masyarakat memberikan sambutan hangat dengan gagasan ini, sebab dengan terwujudnya kampung bilingual akan berimbas pada civil effect di sivitas akademika IAIN Purwokerto yang sudah berjalan program bilingual class.